Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Kinerja Operasional, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia (SDM) — Komisi 6 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Tanggal Rapat: 27 Aug 2018, Ditulis Tanggal: 21 Jul 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Pada 27 Agustus 2018, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengenai Kinerja Operasional, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia (SDM). RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Mohamad Hekal dari Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dapil Jawa Tengah 9 pada pukul 10:50 WIB. (ilustrasi: hulondalo.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
  • Pada saat ini sampai dengan akhir tahun 2018, Garuda Indonesia telah terbang ke 90 destinasi negara. Total pendapatan per tahun adalah Rp61.000.000.000.000 dengan total pegawai saat ini sebanyak 7.395 orang.
  • Dalam satu tahun terakhir kinerja keuangan dan operasional Garuda Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan sampai dengan Semester I tahun 2017. Pendapatan usaha juga meningkat 6% dengan total biaya stabil. Garuda Indonesia berhasil menekan tingkat kerugian hingga 60%.
  • Untuk sisi pelayanan, Garuda Indonesia berhasil mempertahankan predikat maskapai bintang 5, sedangkan dari sisi kinerja operasional, Garuda Indonesia berhasil meningkatkan utilitas 11 unit menjadi 9 jam 45 menit.
  • Kinerja keuangan menunjukkan adanya perbaikan yang cukup signifikan, meskipun kerugian tetap tidak dapat dipungkiri. Sejak tahun lalu, terjadi fluktuasi yang signifikan akibat perubahan nilai tukar rupiah.
  • Adanya pertumbuhan 6% dari sisi beban usaha, secara keseluruhan dapat dijaga dengan stabil dibandingkan dengan periode lalu. Garuda Indonesia juga berhasil mengumpulkan laba bersih sekitar US$62 juta, sedangkan dari sisi biaya, ditengah kenaikan bahan bakar, Garuda Indonesia dapat menjaga beban usaha dengan stabil. Beban usaha terbesar adalah bahan bakar sejumlah 31% dan sewa pesawat sejumlah 27%, itu semua harus dibayarkan dalam mata uang dollar Amerika Serikat.
  • Alasan yang menyebabkan Garuda Indonesia belum mampu menunjukkan kinerjanya yang maksimal antara lain, yaitu:
    • Persaingan industri yang dapat dilihat dari jumlah armada yang bertambah
    • Biaya yang relatif mahal
    • Pesawat yang belum optimal
    • Adanya tren peningkatan biaya beban Garuda dan tren pasar yang bergeser
    • Faktor alam seperti gunung meletus
  • 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun mendatang, jumlah kursi akan meningkat dari kursi yang tersedia pada saat ini. Jumlah pasar yang diterima juga akan meningkat 10%, dan dalam beberapa tahun terakhir, traffic meningkat 7% per tahun baik domestik maupun luar negeri.
  • Perlu ada keseimbangan supply dan demand, karena saat ini semua biaya relatif mahal, khususnya sewa pesawat. Unit biaya sewa pesawat Garuda Airlines 1,5 sampai 2 kali lebih mahal dibandingkan peers.
  • Hal ini tentunya merupakan tantangan besar untuk kedepannya. Prioritas Garuda saat ini adalah mengupayakan agar Garuda Indonesia dapat memiliki struktur biaya yang lebih baik. Tantangan tersebut akan menjadi fokus bagi manajemen Garuda Indonesia. Garuda Indonesia akan mencoba agar dapat melakukan renegosiasi dan utilisasi pesawat. Adapun utilisasi pesawat yang belum optimal ada pada CRJ dan ATR.
  • Program peningkatan utilisasi dan perbaikan model bisnis akan terus dilakukan seperti rute hub-by pass, rute red-eye, dan sub kelas baru eco-basic.
  • Kondisi industri penerbangan juga mengalami trend peningkatan kerja. Terjadi peningkatan biaya pelayanan jasa navigasi penerbangan sebesar 133% secara bertahap.
  • Solusi yang dapat dilakukan Garuda Indonesia adalah dengan terus meningkatkan Citilink secara lebih agresif.
  • Pasar domestik Indonesia didominasi oleh 56,6% Low Cost Carrier (LCC) market, dan hal itu terus tumbuh.
  • Dampak faktor kejadian alam seperti erupsi Gunung Agung yang belum pulih juga menyebabkan adanya travel warning. Jadi, kejadian-kejadian alam di Denpasar dan sekitarnya memang memiliki pengaruh terhadap kinerja Garuda Indonesia. 
  • Meskipun faktor alam tersebut mempengaruhi kinerja Garuda Indonesia, Garuda Indonesia akan tetap fokus untuk melakukan perbaikan dengan melakukan perbaikan, melalui peningkatan mobilisasi pesawat dan sewa pesawat, serta melakukan konsolidasi. 
  • Mengenai upaya meningkatkan utilisasi, hal tersebut dilakukan juga sambil memperhatikan rute-rute yang ada.
  • Garuda Indonesia akan terus berusaha untuk menjadi grup aviasi yang terus meningkatkan diversifikasi pendapatannya, sedangkan mengenai upaya seperti renegosiasi pesawat, hal tersebut memberikan hasil berupa biaya sewa pesawat yang menurun hingga US$6 juta.
  • Untuk upaya meningkatkan mobilisasi pesawat, hal yang akan dilakukan Garuda Indonesia adalah dengan membuka rute baru. Saat ini, Garuda Indonesia sudah terbang ke 7 (tujuh) destinasi di China. Garuda Indonesia juga melakukan penutupan rute Medan-Singapura dan London karena sudah cukup lama dioperasikan, namun belum berjalan optimal.
  • Garuda Indonesia juga akan fokus pada pelayanan penumpang kelas dunia, dimana Garuda Indonesia telah menerima World Best Cabin Crew untuk kelima kalinya (2014-2018).
  • Peningkatan pelayanan kepada penumpang juga akan menjadi fokus perhatian Garuda Indonesia, mulai dari pembelian tiket hingga terbang ke tempat tujuan. Selain itu, Garuda Indonesia juga akan meningkatkan efisiensi yang terkait, misalnya pelayanan royalti.
  • Tahapan yang akan dan telah dilakukan Garuda Indonesia dalam rangka menjalankan strategi utama, diantaranya adalah:  Fixing the basics, Building the Platform, Value Creation, dan Accelerate Growth.
  • Pada tahun 2019 mendatang,  Garuda Indonesia akan fokus pada penciptaan nilai. Garuda Indonesia  juga akan menyampaikan pengembangan SDM. Meskipun keadaan keuangan belum pulih, tapi  Garuda Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan SDM dan terus memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Garuda Indonesia akan terus memberikan intensif bekerja, memberi pinjaman hari raya, serta melakukan motivasi untuk para karyawan dan karyawati.
  • Garuda Indonesia berharap SDM dapat dinilai dari kerjanya, bukan berdasarkan like and dislike. Setiap tahunnya, Garuda Indonesia  mengirimkan pegawai-pegawai terbaik untuk program S2, dan memberikan pengalaman yang beragam. Garuda Indonesia berusaha agar tidak ada pegawai yang tidak mengalami rotasi lebih dari lima tahun.
  • Strategi pengembangan SDM akan dilakukan dengan mendorong budaya kinerja pencapaian yang tinggi, memupuk talent global yang inovatif, serta meningkatkan pengalaman pegawai.
  • Manajemen bersama Serikat Karyawan dan Asosiasi Pilot melakukan deklarasi untuk menjalin kinerja perusahaan agar menjalin komunikasi dengan baik, sehingga menjadikan asosiasi pilot dan serikat karyawan menjadi mitra tetap kami dan membangun suasana yang positif. 
  • Pada 6 Juli 2018, manajemen bersama Serikat Pekerja telah melakukan deklarasi kesepakatan.
  • Garuda Indonesia berharap kinerja keuangan, operasional, dan pelayanan kepada penumpang dapat ditingkatkan.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan