Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Evaluasi Kinerja Pertamina - RDP Komisi 6 dengan Dirut Pertamina

Tanggal Rapat: 12 Apr 2016, Ditulis Tanggal: 17 Feb 2021,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Dirut Pertamina

Pada 12 April 2016, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut Pertamina tentang evaluasi kinerja Pertamina. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Hafisz Tohir dari Fraksi PAN dapil Sumatera Selatan 1 pada pukul 19:00 WIB. (Ilustrasi: Liputan6.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut Pertamina
  • Tujuan pemerintah di BBM yakni untuk menjaga kestabilan agar tidak fluktuasi terlalu jauh.
  • Terkait Avtur, ada 63 bandara yang harus Pertamina layani dan bandara tersebut tersebar di sejumlah pulau di Indonesia.
  • Skala binsis/volume penjualan Avtur di Bandara Changi jauh lebih besar dibandingkan dengan Bandara Soekarno-Hatta.
  • Rambu-rambunya sudah jelas, yakni dari Peraturan Menteri, ada komponen profit 5-10%, boleh mengambil profit maksimal 10%.
  • Pertamina sebelumnya masih membutuhkan impor solar, tetapi sekarang justru kelebihan produksi solar.
  • Di Indonesia banyak pungutan mulai dari PPN hingga biaya pengelolaan bandara.
  • Solar Indonesia masuk ke peringkat 41.
  • Dengan Malaysia, Pertamina sepakat jika masuk Penang, maka Petronas boleh masuk Pontianak, ini namanya resiprokal.
  • Upaya yang dapat dilakukan dari aspek hulu perusahaan bisa dikompensasi dengan harga agar menambah take.
  • Struktur harga berlaku sama dengan BBM non-PSO yang ditetapkan 2 minggu sekali.
  • Peluang angkutan impor BBM sangat besar. Dengan modal 5 kapal untuk merebut potensi pasar.
  • Akibat adanya Pertalite, Premium yang awalnya ada 85,7%, sekarang hanya 81,1%. Terkait Pertalite, saat ini sudah dipasarkan mulai di wilayah barat ke timur di lebih dari 2.400 lembaga penyalur.
  • Indonesia ingin menjadi transit, sampai saat ini saingan Indonesia yakni Malaysia karena masih pakai cross subsidi.
  • Terkait pembangunan jaringan gas pipa, pemerintah telah menugaskan Pertamina untuk membangun dan megoperasikan Jargas.
  • Tarif distribusi dipertimbangkan ekonomi yang wajar. Untuk distribusi, regulasi perlu agar tidak ada monopoli.
  • Pertamina mengeluarkan Pertalite untuk mengurangi beban kerugian Premium yang cukup besar.
  • Tujuan pembentukan AP SHipping untuk mewujudkan perkapalan Pertamina menjadi The Next MISC. Terkait AP Shipping ini, Pertamina mengoperasikan 240 tangker, tetapi yang milik Pertamina hanya ada 28.
  • Pelayaran pajaknya sudah final 1,2%. Efisiensi yang akan diperoleh sekitar $5 juta per tahun.
  • Daerah prioritas yang akan dibangun Jargas adalah wilayah yang dekat dengan sumber gas dengan demand yang tinggi.
  • Terhadap aspek gas dan potensi menurunkan harga gas, pertamina mendapat penugasan dari Dirjen Migas.
  • Basis penetapan harga di regional Asia Tenggara menggunakan MOPS Platts.
  • Saat ini, Pertalite baru tersebar di 55% SPBU di Indonesia. Harga diatur oleh korporasi.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan