Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Kinerja dan Kontribusi Perusahaan— Komisi 6 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT. Pertamina, dan PT. Telkom

Tanggal Rapat: 27 Jun 2019, Ditulis Tanggal: 9 Jun 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: PT. PLN, PT. Pertamina, dan PT. Telkom

Pada 27 Juni 2019, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT. Pertamina, dan PT. Telkom mengenai Kinerja dan Kontribusi Perusahaan. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Nyoman Dhamantara dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapil Bali pada pukul 10:42 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: samahitawirotama.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

PT. PLN, PT. Pertamina, dan PT. Telkom

Deputi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

  • Setiap tahun, layanan telepon dan sms turun 30%. Namun, Telkom berusaha terus memaksimalkan pendapatan.
  • Kinerja saham Telkom juga selalu naik dibandingkan bursa efek Indonesia.
  • Telkomsel merupakan operator pertama yang siap mendukung 5G di Indonesia.
  • Selain jaringan, Telkom akan memperkuat SDM dengan pembangunan manusia, sistem, dan organisasi yang lebih baik.

Dirut PT. Telkom

  • Kinerja saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 5 tahun terakhir menjadikan harga saham tumbuh positif 51,7% dibandingkan dengan Juni 2014 dan pertumbuhan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan BEI.
  • Per tanggal 25 Mei, Telkomsel berada di nomor 10 dalam urutan valuasi saham perusahaan telekomunikasi Asia Pasifik. Saham Telkom ini lebih dihargai ketimbang yang lainnya.
  • Telkomsel adalah salah satu penyedia utama 5G.
  • Sudah dilakukan demo di Asian Games kemarin untuk mempertunjukkan 5G.
  • Potensi spektrum yang dapat digunakan di Indonesia adalah 700 mhz, 2600 Mhz, 3500 Mhz, dan 2600 Mhz.
  • Kesiapan Telkomsel untuk 5G secara umum memerlukan investasi baru, cakupan fiber menyeluruh, cakupan terdepan, dll.
  • Telkom juga berupaya mengembangkan SDM dalam era digital ini.
  • Pada prinsipnya Telkom sudah terhubung dari Eropa sampai Amerika.
  • Untuk memanfaatkan digital, Telkom juga sudah kerjasama dengan Kominfo untuk membuat berbagai program.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PT. PLN

  • Kinerja keuangan perusahaan sampai Triwulan 1 memiliki aset yang mencapai Rp1.500.069.000, meningkat dari 2018 yang asetnya sebesar Rp1.492.000.000.
  • Dari Desember 2015-Maret 2019 secara kumulatif terdapat penambahan pinjaman sebesar Rp160,7 Triliun.
  • Pertumbuhan penjualan 2018 lebih baik dari 2017, yaitu sebesar 5.15%.
  • Bauran energi bahan bakar minyak terus menerus mengalami penurunan pada tahun 2018 sebesar 59,91%.
  • Mulai tahun 2016, PLN menerapkan perhitungan dan pencatatan System Average Interruption Duration Index (SAIDI) dan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) berbasis sistem informasi untuk mendapatkan tingkat akurasi pencatatan yang lebih baik.
  • Kontribusi PLN ke Negara dari tahun 2015-Triwulan 1 2019 meningkat signifikan. Kontribusi signifikan PLN selam 2015 hingga Triwulan 1 sekitar Rp319.37 Triliun antara lain:
    • Selama tiga tahun terakhir (2015-2018), besarnya subsidi menjadi sekitar Rp50 Triliun per tahun dimana sebelumnya subsidi listrik sekitar Rp100 Triliun per tahun, sehingga Negara berhemat sekitar Rp191,57 Triliun.
    • Kontribusi total pajak dari 2015-Triwulan 1 2019 sekitar Rp119,3 Triliun.
    • Kontribusi dividen dari 2015-Triwulan 1 2019 sekitar Rp8,5 Triliun.
  • Realisasi pengembangan bisnis perusahaan dengan menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 dan tahun 2016 telah semuanya terserap. PMN tahun 2015 dengan pagu Rp5 Triliun semuanya terserap. PMN tahun 2016 dengan pagu Rp23,56 Triliun juga semuanya terserap.
  • Meningkatkan daya saing industri (190 negara) melalui kemudahan mendapatkan listrik:
    • Indikator kemudahan berusaha turun dari peringkat 72 di tahun 2018 menjadi 73 di tahun 2019:
      • Starting a business naik dari peringkat 144 di tahun 2018 menjadi 134 di tahun 2019.
      • Dealing with construction turun dari peringkat 108 di tahun 2018 menjadi 112 di tahun 2019.
      • Registering property naik dari peringkat 106 menjadi 100 di tahun 2019.
      • Getting electricity naik dari peringkat 38 menjadi 33 di tahun 2019. Dalam ease of doing business semakin membaik peringkatnya. Membuktikan bahwa pelayanan yang semakin baik.
      • Paying taxes naik dari peringkat 114 di tahun 2018 menjadi 112 di tahun 2019.
      • Getting credit naik dari peringkat 55 di tahun 2018 menjadi 44 di tahun 2019.
      • Protecting minority investors turun dari peringkat 43 di tahun 2018 menjadi 51 di tahun 2019.
      • Trading across borders turun dari peringkat 112 di tahun 2018 menjadi 115 di tahun 2019.
      • Enforcing contracts turun dari peringkat 145 di tahun 2018 menjadi 146 di tahun 2019.
      • Resolving insolvency naik dari peringkat 38 di tahun 2018 menjadi 36 di tahun 2019.
  • Sampai dengan Triwulan 1 2019, rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 98,55 meningkat dari tahun 2018 sebesar 98,3% dan tahun 2017 sebesar 95,35%.
  • Pada Rencana Usaha Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028, terdapat penambahan kapasitas pembangkit 16,76 GW dengan porsi terbesar adalah PLTA 48% dan PLTP 27%, PLTM 9%, PLTS 6%, PLTB 5%, dan PLT Bio/Sa 5%. Sampai dengan Mei 2019, bauran energi untuk EBT sendiri mencapai 13,4% dimana porsi terbesar dari PLTA dan PLTP.
  • Progres pembangkit program 35.000 MW berdasarkan fase PLN dan IPP:
    • 35,4 GW = 8,8 GW + 26,6 GW.
    • Total yang sudah terkontrak dan PPA sebesar 33.251,4 MW.
  • Project issue dalam program 35.000 MW:
    • Inisiasi:
      • Perlu sinkronisasi penetapan proyek yang masuk dalam RKAP dengan mempertimbangkan RUPTL tahun berjalan dan usulan RUPTL tahun berikutnya.
    • Perencanaan:
      • Permasalahan spesifikasi teknis:
        • Unforeseen condition dan kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan saat proses perencanaan yang mengakibatkan pekerjaan VO.
        • Modifikasi desain dan amandemen yang memerlukan waktu.
    • Pra pelaksanaan:
      • Permasalahan proses pengadaan:
        • Konstruksi tertunda karena pelelangan gagal/harus diulang.
      • Permasalahan status izin lingkunga.
        • Diperlukan addendum Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk menyesuaikan dengan lokasi proyek yang berada di dua desa.
    • Pelaksanaan:
      • Permasalahan kontraktual pada tahap konstruksi:
        • Diperlukan pembahasan dan pembuatan amandemen yang memerlukan waktu karena klaim terkait kebutuhan kondisi lapangan yang belum diatur dalam kontrak existing.
        • Progres kontraksi terlambat karena permasalahan sumber daya kontraktor (keuangan, peralatan, SDM dan kemampuan teknis).
        • Adanya kondisi force majeure yang memerlukan tambahan waktu.
      • Permasalahan perizinan dan pembebasan lahan:
        • Penggunaan lahan milik institusi dan BUMN memerlukan penyiapan dokumen legal yang prosesnya memerlukan waktu.
        • Permasalahan sengketa lahan/gugatan yang memerlukan proses/penyelesaian secara hukum menghambat pelaksanaan konstruksi.
    • Penyelesaian:
      • Isu kontinuitas pasokan energi primer (perlunya kepastian penyediaan batubara oleh PLN).
  • Pada Januari 2015, 11 dari 22 sistem besar kelistrikan mengalami pemadaman karena defisit daya pembangkit. Tetapi sekarang, defisit daya pembangkit untuk sistem besar kelistrikan sudah tidak ada karena cadangan pembangkit sudah cukup. Jika pun ada pemadaman, dikarenakan ada hal, yaitu:
    • Pemadaman terencana, yaitu disebabkan karena adanya pemeliharaan pembangkit/jaringan yang mengharuskan adanya pemadaman demi kehandalan pasokan.
    • Tidak terencana, yaitu disebabkan karena adanya gangguan/force majeure yang mengakibatkan pemadaman.

PT. Pertamina

  • Pembangunan NGRR Tuban adalah dalam rangka pemenuhan kebutuhan BBM untuk area Jawa Timur dan Indonesia bagian Timur, serta mengurangi ketergantungan atau impor dan meningkatkan daya supply secara nasional.
  • Mengenai update PES, masih dalam proses penyelesaian outstanding klaim, dan telah menyelesaikan 46 dari 47 klaim dari counterparties.
    • Agreed and settled: 44 counterparties, yaitu:
      • Acer.
      • Arcadia.
      • BP.
      • Bruneishell.
      • Cargill.
      • Chevron.
      • Concord.
      • Energy Alliance.
      • ENI.
      • ENOC.
      • GS Caltex.
      • Gunvor.
      • Hin Leong.
      • Itochu.
      • Kernel Oil.
      • KMG.
      • Lukoil.
      • Mercuria.
      • Mitsubishi.
      • Pelco.
      • Petrobras.
      • PertoChina.
      • Phillips 66.
      • PNOC.
      • PPT.
      • PV Oil.
      • S-Oil.
      • Shell.
      • Sinopec.
      • SK International.
      • SOCAR.
      • Sonangol.
      • Sonatrach.
      • Totai.
      • Toyota.
      • Tranfigura.
      • Vitol.
      • CNOOC.
      • Hyundai.
      • SK Co.
      • PetroChina HK.
      • SPC.
      • Unipec (partially selmed).
      • Sinechern.
      • PTT.
      • SOMO.
    • Pending: Gold Manor International.
  • Ada beberapa isu keamanan migas di Pertamina, antara lain di susu eksplorasi dan eksploitasi seperti pencurian crude, isu lingkungan dan sosial, illegal drilling dan tapping, sabotase, dan terorisme. Dari sisi distribusi, diantaranya pencurian di laut, kencing, modifikasi tangki, serta penggunaan tangki tidak sesuai peruntukannya. Dari sisi pengolahan pencurian minyak, isu sosial dan premanisme, unjuk rasa, sabotase dan lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina telah meningkatkan keamanan diantaranya bekerjasama dengan Kepolisian dan TNI untuk membantu menjaga wilayah Pertamina sebagai objek vital, pelaksanaan inspeksi mendadak, penambahan personil di titik rawan.
  • Mengenai program pencampuran dan penyaluran, campuran minyak nabati jenis Biodiesel ke dalam minyak solar sebesar 20% (B20).
  • Berdasarkan penunjukkan oleh Dirjen Migas, telah dilaksanakan pencampuran B20 di 29 titik serah Terminal BBM PT. Pertamina dan hasil pencampuran tersebut juga disalurkan kepada TBBM-TBBM/PT Pertamina Lainnya. Dengan demikian, di tahun 2019 ini 115 TBBM telah menyalurkan B20.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan