Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Fit and Proper Test Calon Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) – Komisi 7 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Calon Anggota DEN Atas Nama Ibrahim Hasyim

Tanggal Rapat: 11 Nov 2020, Ditulis Tanggal: 16 Nov 2020,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Ibrahim Hasyim

Pada 11 November 2020, Komisi 7 DPR –RI mengadakan Fit and Proper Test dengan atas nama Ibrahim Hasyim mengenai Calon Anggota DEN. FPT ini dipimpin dan dibuka oleh Alex Noerdin dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) dapil Sumatera Selatan 2 pada pukul 16:45 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Ilustrasi : JejakParlemen

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Ibrahim Hasyim
  • Ibrahim menyampaikan bahwa selama perjalanan karir pernah bertugas sebagai pimpinan Pertamina di Medan, Palembang, Surabaya, Makassar, Ambon, dan Maluku. Pada waktu itu Ibrahim berada di jajaran pemasaran yang sering berinteraksi dengan para konsumen dan para stakeholder di daerah. Kemudian setelah itu Ibrahim dipilih sebagai Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Migas oleh Komisi 7 DPR-RI.
  • Ibrahim mengatakan bahwa kebijakan energi nasional dari waktu ke waktu mengalami perubahan, yang dimana pada waktu itu ada tantangan dan perubahan yang terjadi. sehigga kalau kita lihat pada saat LPG ditetapkan pada tahun 1981, karena keadaan pada saat itu masih menggunakan
    minyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pada waktu itu. Oleh karena itu ditetapkan ada diversifikasi energi, intensifikasi dan indeksasi. Dengan berjalan ke tahun 2003, persoalan indeksasi sudah selesai, namun tugas yang lain belum selesai.
  • Arah transisi energi, mengalami pergeseran sumber energi untuk memenuhi kebutuhan energi global. Transisi energi saat ini dari bahan bakar fosil ke energi rendah karbon, karena ini bukanlah yang pertama kali dialami. Sehingga kita harus tegas dalam penggunaan EBT.
  • Ibrahim mengatakan bahwa transisi energi yang berhasil memerlukan keseimbangan energy triangle, yaitu : security and access, environmental sustainability, dan economic development and
    growth. Transisi energi tidak hanya melibatkan transisi ke ekonomi rendah karbon, Karena untuk ke depannya akan lebih inklunsif, sustainable, affordable dan sistem energi yang aman itu memberikan solusi energi global.
  • Transisi energi tidak harus mengganti batubara ke EBT dan mobil bensin ke listrik. Total Co² emission pada tahun 2014, sebagai berikut :
    • Heavy road 7%
    • Iron and steel 6%
    • Cement 6%
    • Chemical 3%
    • Air 3%
    • Shipping 3% aluminium 1%
    • Hard to abate sectors 29%
    • Power generation 38%
    • Light road 13%
    • Rail 1%
    • Other industry 7%
    • Heating building 4%
    • Water heating and cooking 3%
    • Other 5%
  • Ibrahim menyampaika bahwa yang menjadi hambatan transisi energi, yaitu :
    • Ekonomi politik : kepentingan terkait untuk pendapatan pemerintah dan sumber energi domestic.
    • Hambatan peraturan : koordinasi antar lembaga pemerintah, peraturan yang berubah-ubah.
    • Hambatan pasar : subsidi BB fosil, tariff listrik, tariff EBT yang belum menarik.
    • Hambatan teknis : kondisi geografis, jaringan yang terbagi-bagi, kemampuan teknis yang terbatas dan belum adanya penyuluh energi.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan