Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Penjelasan terkait Industri Kompor Induksi Dalam Negeri - RDP Komisi 7 dengan Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian RI dan PT. Adyawinsa

Ditulis Tanggal: 26 Oct 2022,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: PT Adyawinsa

Pada 21 September 2022, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian RI dan PT. Adyawinsa mengenai penjelasan terkait industri kompor induksi dalam negeri. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Bambang Haryadi dari Fraksi Partai Gerindra dapil Jawa Timur 4 pada pukul 10:48 WIB. (Ilustrasi: PLN)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirjen ILMATE Kemenperin
  • Dari sisi industri, spesifikasi teknisnya tidak berubah-ubah, karena nanti akan menyangkut investasi dan material-material yang digunakan. Jadi, ini juga harus ada kepastian dari sisi demand-nya.
  • Berdasarkan data yang diterima terakhir bahwa akan ada penggantian sekitar 15,3 juta kompor induksi sampai dengan tahun 2025.
  • Di tahun 2022 ini akan ada uji coba yang dilakukan oleh PLN dan Kementerian ESDM di 3 kota, yaitu Solo, Denpasar, dan yang satu ada di Sumatera.
  • Di tahun 2022, kemampuan nasional kita bisa 300.000 pcs dan begitu ada kepastian spesifikasi dan jenis dari kompor induksinya, maka perusahaan eksisting yang memproduksi kompor listrik akan menambah land investasinya khusus di kompor induksi, yaitu di tahun 2023 ada 5 juta pcs, tahun 2024 5 juta pcs, dan tahun 2025 5 juta pcs.
  • Dari sisi teknikal, industrinya sudah siap hanya menunggu kepastian spesifikasinya saja dan kalau dari sisi dayanya ada dua tungku, yaitu dua kali 1.200 atau 1.000-1.200.
  • Jika melihat dari postur anatomi daripada pengguna yang masih ada 450 VA dan 900 VA itu harus disesuaikan.
  • Dirjen ILMATE juga sepihak dengan Komisi 7 DPR-RI bahwa jangan sampai konversi kompor induksi membebani masyarakat.
  • Masyarakat harus mendapatkan keuntungan paling tidak biaya yang dihasilkan lebih murah jika dibandingkan kompor gas. Lalu, industrinya mendapatkan manfaat. Ada nilai tambah dengan adanya land produksi, maka akan ada penambahan tenaga kerja dan menambah investasi.
  • Dengan adanya TKDN akan mendukung industri untuk tumbuh dan secara bertahap hilirisasi terhadap komponen-komponen lain yang bisa dibuat yang akan meningkatkan nilai tambah nasional dari sisi jumlah.
  • Dirjen ILMATE menyadari bahwa subsidi dari gas cukup besar. Jika dilihat dari data, rumah tangga 450 VA yang menggunakan gas LPG 3 Kg sebanyak 80,4 juta pengguna, yang 900 VA sekitar 8,4 juta pengguna.
  • Dirjen ILMATE secara industri mendukung program Pemerintah dan ini juga sudah di follow up hasil Rapat Kabinet.
  • Dirjen ILMATE akan kumpulkan kekuatan nasionalnya untuk bisa mensuplai dari kebutuhan ini.
  • Dirjen ILMATE percaya bahwa program ini tentunya diarahkan untuk kepentingan nasional yang sebesar-besarnya untuk masyarakat.
  • Di dalam proses implementasinya, karena tujuannya menggantikan artinya jangan sampai dobel. Orang menggunakan kompor induksi, tapi juga menggunakan kompor LPG. Pandangan kami, ketika kompor induksi dipasang oleh PLN, LPG-nya diambil.
  • Masyarakat harus diedukasi untuk sosialisasinya, karena merubah kebiasaan juga penting sama seperti halnya orang menggunakan mobil listrik.
  • Tujuan utamanya konversi ini adalah untuk mengurangi beban subsidi LPG ke arah zero carbon emissions.
  • Dirjen ILMATE hanya membina industrinya agar bisa mengikuti demand nasional.
  • Saat ini, industri yang sudah menyatakan siap baru satu, yaitu PT. Adyawinsa, sedangkan yang lainnya baru akan. Contohnya seperti Polytron, Maspion, dan lain-lain.
  • Jika memang dibutuhkan perspektif dari industri-industri tersebut kami siap mendatangkannya. Mereka tidak hanya memproduksi kompornya saja, tapi ada juga industri yang mendukung semikonduktor.
  • Secara teknis metode yang dipakai adalah induksi, maka basisnya adalah elektromagnetik.
  • Voltase dari kompor induksi akan menentukan kecepatan dalam memasak. Semakin besar voltasenya, maka semakin cepat waktu memasaknya. Rekomendasi dari kami 1.200 VA dan 1.800 VA agar dapat maksimal.

PT Adyawinsa
  • Kompor induksi itu ada yang 1.000 watt, 1.800 watt, hingga 2.000 watt. Itu akan berdampak pada kecepatan memasaknya.
  • Kalau kita hanya menggoreng dan merebus air, 1.000 watt cukup.
  • Dalam uji coba di Solo dan Bali, satu kompor induksi terdiri dari 2 tungku dengan daya sebesar 1.000 watt + 1.000 watt. Pertimbangan 2 tungku tersebut dikarenakan masyarakat suka memasak secara bersamaan.
  • Alasan project yang 300.000 pcs kompor induksi spesifikasinya diubah menjadi 1.000 watt dan 1.800 watt agar ketika mereka memasak tidak lambat.
  • PT Adyawinsa menang tender di PLN.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan