Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Progres Subsidi Listrik Tepat Sasaran Tahun 2024, Proyeksi, dan Strategi Subsidi Listrik Tepat Sasaran Tahun 2025 - RDP Komisi 7 dengan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM

Tanggal Rapat: 3 Jun 2024, Ditulis Tanggal: 25 Jun 2024,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI

Pada 3 Juni 2024, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM tentang progres subsidi listrik tepat sasaran tahun 2024, proyeksi, dan strategi subsidi listrik tepat sasaran tahun 2025. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Bambang Haryadi dari Fraksi Gerindra dapil Jawa Timur 4 pada pukul 13.34 WIB. (Ilustrasi: Listrik Indonesia)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI
  • Subsidi listrik adalah belanja negara yang dialokasikan oleh pemerintah sebagai bantuan kepada konsumen agar dapat menikmati listrik dari PT PLN (Persero) dengan tarif yang terjangkau (PMK 174/2019 jo. PMK 178/2021)
  • Realisasi di tahun 2023 sebesar Rp69,85 triliun. APBN di tahun 2024 sebesar Rp73,24 triliun.
  • Sejak tahun 2017, subsidi listrik rumah tangga untuk seluruh golongan R-1/450 VA dan R-1/900 VA tidak mampu.
  • Porsi subsidi listrik rumah tangga mencapai 71,7% di tahun 2023 dan 69,8% pada APBN tahun 2024.
  • Formula subsidi listrik; S= (TTL-BPP(1+m)) x V, dengan keterangan;
    • S= Subsidi listrik (Rp)
    • TTL= Tarif Tenaga Listrik rata-rata dari masing-masing golongan tarif (RP/kWh)
    • m= Marjin
    • V= Volume penjualan
  • Perkembangan jumlah pelanggan subsidi rumah tangga:
    • Sebelum tahun 2017, seluruh pelanggan R-1/450 VA dan seluruh pelanggan R-1/900 VA diberikan subsidi.
    • Pada tahun 2017 diterapkan program subsidi tepat sasaran, sebanyak 19 juta pelanggan R-1/900 VA RTM berhasil dikeluarkan dari penerima subsidi dengan strategi komunikasi publik dan pembentukan posko pengaduan kepesertaan subsidi listrik.
    • Pelanggan subsidi golongan R-1/450 VA naik sekitar 0,9% per tahun. Golongan R-1/450 VA hanya untuk daerah 3T dan kategori rumah tangga tidak mampu.
    • Pelanggan subsidi golongan R-1/900 VA naik sekitar 7% per tahun, didorong oleh penambahan akses listrik dan mutasi pelanggan karena pelaksanaan subsidi listrik tepat sasaran.
  • Perkembangan subsidi listrik tahun 2013-2024:
    • BPP tenaga listrik PT PLN (Persero) cenderung naik tiap tahun disebabkan antara lain oleh kenaikan asumsi makro, kenaikan biaya bahan bakar, dan pembelian tenaga listrik IPP.
    • Besaran subsidi listrik tetap dikendalikan dengan penerapan subsidi tepat sasaran dan pengendalian BPP tenaga listrik melalui pengaturan Specific Fuel Consumption (SFC), susut jaringan, penerapan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), dan Domestic Market Obligation (DMO).
  • Usulan kebutuhan subsidi listrik RAPBN Tahun 2025:
    • Total subsidi listrik; Rp83,02-Rp88,36 triliun, dengan target pelanggan subsidi 42,08 juta;
      • Bisnis kecil; Rp9,39-Rp10,18T (11,31%-11,52%)
      • Industri kecil; Rp5,93-Rp6,51T (7,15%-7,37%)
      • Pemerintah; Rp0,36-Rp0,39T (0,44%-0,45%)
      • Sosial; Rp12,16-Rp14,80T (14,65%-14,80%)
      • Lainnya; Rp1,24-Rp1,34T (1,49%-1,52%)
      • R1/900 VA; Rp15,75-Rp16,68T (18,88%-18,97%)
      • R1/450 VA; Rp38,18-Rp40,16T (45,46%-45,99%
    • Kebijakan subsidi listrik TA 2025:
      • Subsidi listrik diberikan kepada golongan yang berhak
      • Subsidi listrik untuk rumah tangga diberikan kepada rumah tangga miskin dan rentan
      • Mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, fiskal, dan lingkungan
    • Asumsi makro ekonomi tahun 2025:
      • Kurs; 15.300-16.000 Rp/USD
      • ICP; 75-85 USD/Barrel
      • Inflasi; 1,5%-3,5%

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan