Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Terkait Laporan Insiden Kebakaran PT Pertamina (Persero) RU 6 Balongan – Komisi 7 DPR-RI RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Dirut PT Pertamina Persero

Tanggal Rapat: 5 Apr 2021, Ditulis Tanggal: 8 Apr 2021,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Dirut PT Pertamina

Pada 5 April 2021, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut PT Pertamina Persero mengenai Laporan Insiden Kebakaran PT Pertamina (Persero) RU 6 Balongan. RDP ini dipimpin dan dibuka oleh Sugeng Suparwoto dari Fraksi Partai Nasional Demokrat dapil Jawa Tengah 8 pada pukul 14.42 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. Ilustrasi : cnnindonesia.com

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut PT Pertamina
  • Dirut menyampaikan bahwa kontribusi kilang Balongan terhadap produksi nasional yaitu, produksi yang dihasilkan sekitar 12% dari produksi nasional. Dengan jenis produk semua baik gasoline maupun soil yang dihasilkan di kilang Balongan ada LPG dan Poliprofiling.
  • Krut yang dikelola di kilang Balongan ada 17 macam, 14% dari domestic dan 3 dari impor. kilang ini sebagian besar memproses krut kasis K3S dalam negeri, sehingga hanya 3 saja yang diimpor.
  • Dirut menyampaikan terkait dengan insiden yang terjadi, dalam kaitan dampaknya dalam supply. Bahwa produksi sebagaian besar produksinya di supply ke TBBM penumpang men-supply DKI dan Jawa Barat sekitarnya.
  • Dari kejadian yang terjadi ada 4 tanki didalam 1 Banwol dengan kapasitas setiap tanki 26 ribu KL dengan area 2 Hektar. Area kilang keseluruhannya seluas 250 hektar dan yang sudah ada bangunannya seluas 180 hektar. Ada 72 tanki di area Balongan dan meldak kemarin 4 tanki.
  • Dirut menjelaskan disaat kejadian tanki G ada 23 ribu pertalite, sedangkan tanki yang lain kosong dan 1 tanki yang terisi dari tanki G ini yang pertama kali terbakar. Terjadinya kebakaran tanki pada 29 Maret 2021 pada pukul 00.57 WIB, dan pada saat adanya ledakan kami melakukan identifikasi property demage. Selain 4 tanki tersebut yang meledak adanya 2 mobil operasional. Pertamina melakukan bagaimana penanganan untuk masyarakat sekitar ini menjadi prioritas kami dalam penanganan kami.
  • Dirut menyampaikan bahwa ada 35 korban yang ada, bahwa 25 korban mengalami ruka ringan yang sudah pulang kembali ke rumah masing-masing melakukan perawatan dan trauma healing, bukan hanya perobatan fisik saja tetapi psikologi juga. Untuk 6 korban yang dievakuasi di RSPP agar
    mendapatkan perawatan medis yang lebih baik, dan 4 korban dirawat di Rumah Sakit Balongan.
  • Dirut menyatakan bahwa penyebab dari insiden meledaknya tanki masih diidentivikasi tim gabungan internal dan tim eksternal. Tim eksternal terdiri dari aparat penegak hukum dan tim ahli baik dalam negeri maupun luar negeri.
  • Upaya-upaya yang telah dilakukan pertamina, yaitu :
    • Penanganan tanggap darurat :
      • Melaksanakan penutupan jalan Lohbener Cirebon yang berada di dekat area tanki untuk faktor safety.
      • Melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak dan berpotensi terdampak ke lokasi yang amana (Gor dan lapangan futsal bumi putra pertamina)
      • Penanganan medis untuk korban luka dan sedang.
    • Pencegahan eskalasi insiden
      • Segera melakukan transfer minyak dari tanki G ke tanki F guna menurunkan level di tanki G.
      • Melakukan penutupan valve dan mengisolir area tanki EFGH
      • Menyiapkan foam chemical untuk disemprotkan di area bundwall sebelum kejadian berlangsung
      • Melakukan normal shutdown unit-unit proses secara bertahap (kecuali utilities) guna mengurangi resiko
      • Memproteksi tanki sekitar dengan mengaktifkan water sprinkler.
    • Penanggulangan kebakaran
      • Mengoptimalkan resource unit bantuan penanggulangan dari fokasi pertamina lainnya dan pemadaman kebakaran pemda.
      • Melakukan offensive fire fighting menggunakan terminator canon foam.
    • Koordinasi antar stakeholder
      • Telah melakukan koordinasi dengan pihak pemda dan aparatur terkait penanganan dan pengamanan lokasi kejadian (polda, polres dan lain-lain)
    • Jaminan keamanan pasokan produk
      • Mengatur pola recovery suplai loss produk ex kilang Balongan
      • Optimalisasi produksi dengan meningkatkan kapasitas produksi secondary proses diunit kilang lain (RU Dumai, Cilacap, Balikpapan, TPPI Tuban) dengan total 37,5 MB/day diatas STS
    • Recovery operasional kilang / start up
      • Melakukan segregast penggunaan air untuk pemadaman kebakaran dan kebutuhan start up kilang
      • Melakukan onpeksi line transfer ke TBBM serta peralatan-peralatan, dengan hasil baik dan dapat digunakan.
      • Melakukan start up unit-unit secara bertahap (dimulai CDU 31 Maret)
    • Support dan komitmen dari stakeholder dan top management
      • Memberikan full support dan concern terhadap penanggulangan kebakaran serta korban.
    • Investigasi kejadian
      • Membentuk tim investigasi yang dikoordinasikan oleh holding
      • Melibatkan aparat penegak hukum dalam investigasi.
    • Media handling
      • Memberikan press release dan informasi perkembangan penanggulangan dan penanganan warga yang terdampak.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan