Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pelaksanaan Program Pembangkit Tenaga Listrik — Komisi 7 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PLN

Tanggal Rapat: 24 Nov 2015, Ditulis Tanggal: 25 Jul 2021,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Dirut PLN

Pada 24 November 2015, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PLN mengenai Pelaksanaan Program Pembangkit Tenaga Listrik 35.000 MW. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Mulyadi dari Fraksi Partai Demokrat dapil Sumatera Barat 2 pada pukul 17:34 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: pertaminapower.com)

Pengantar Rapat

Progres realisasi program, pembangunan PLTU, dan persoalan lambatnya perkembangan listrik perlu diinformasikan. Pada intinya harus ditemukan cara untuk meningkatkan produktivitas yang bisa diambil manfaatnya oleh masyarakat. Listrik adalah salah satu kunci bagi investor yang mau berinvestasi di Indonesia.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut PLN

Dirut PLN

  • Hadir pada hari ini Direktur yang menangani Jawa Timur dan Bali, Direktur Perencanaan Korporat, Direktur Keuangan, Direktur Pengaduan, Direktur yang menangani Sumatera, Direktur Human Capital, Direktur Regional Jakarta dan Banten, dan Direktur yang menangani Jawa Tengah dan Jawa Barat.
  • Progres tahun 2015 adalah kinerja 10 bulan pertama mencapai 26.200 MW, 17 PLTU sudah dalam tahap penandatanganan yaitu di Kendari 100 MW, Gorontalo 2 MW, Cirebon 1.000 MW, dll. Untuk kedepannya masih dalam tahun ini sekitar 10.000 MW harus diselesaikan sampai bulan Desember.
  • Jawa sudah memiliki 7 tender dan sudah ada pemenang 2.000 MW.
  • PLTU belitung 16,5 MW, Kupang 16,5 MW, dan beberapa unit PLTN tersebar 17,3 MW. PLT daerah perbatasan 68 MW. Akumulasi mencapai 1.504 MW yang telah mencapai COD.
  • Kemajuan pembangkit 3.000 MW.
  • Terdapat 14 PLTU di Jawa Tengah dengan kapasitas 2x1.900 MW.
  • Kemajuan transmisi dan pembangunan gardu induk kotabaru 30 MVA. Komposisi kepemilikan PLN 93%, IPV 7%.
  • Ada 48 lokasi gardu dengan total 2.060 MVA.
  • Penentuan pemenang tidak hanya dengan harga rendah tapi juga kualitasnya bagus.
  • Terdapat kesulitan pemenuhan untuk pembangkit di atas 300MW.
  • Saat ini sedang dilakukan sinkronisasi tentang infrastruktur deviden yang digunakan untuk menanam modal.
  • Performance guarantee dan penalty dinilai terlalu besar.
  • Nilai cash deposit 10% dari cash proyek juga dinilai terlalu tinggi dan berada di bank luar, harusnya di Indonesia.
  • Pada umumnya, para pemain sudah besar, sudah berpengalaman dalam bidangnya.
  • Dengan 12 Direksi, semua tidak bolong. Tiap wilayah sudah ada pengawasan dan satuan pengawasnya.
  • Ada ada 1.000 editor yang mengawasi di PLN sehingga warning system berjalan dengan baik.
  • Ada perubahan persyaratan pengadaan dari sebelumnya.
  • Penyelesaian proyek tidak mengulang kejadian lama karena kecil risiko untuk investor.
  • Untuk saham 10 bulan ini, IPP asing tidak menaruh uang di Indonesia sehingga PLN kesulitan mengambil dari luar. Mereka tidak memikirkan kepentingan PLN untuk mendapatkan devisa. PLN ingin investor tanggung jawab dan tepat waktu pada proyek yang sudah ditandatangani karena profitnya cukup.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan