Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Produksi Vaksin BUMN/Vaksin Merah Putih - RDPU Komisi 7 dengan Prof. Amin Soebandrio dan Prof. Herawati Sudoyo

Tanggal Rapat: 17 Jan 2022, Ditulis Tanggal: 4 Feb 2022,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Prof. Herawati Sudoyo

Pada 17 Januari 2022, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Prof. Amin Soebandrio dan Prof. Herawati Sudoyo tentang produksi Vaksin BUMN/Merah Putih. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Sugeng Suparwoto dari Fraksi Nasdem dapil Jawa Tengah 8 pada pukul 16.33 WIB. (Ilustrasi: news.unair.co.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Prof. Amin Soebandrio
  • Dr. Eijkman datang ke Jakarta tahun 1888 sebagai Dirut STOVIA. Dia membangun laboratorium di Jl. Diponegoro. Beliau meneliti mengenai penyakit beri-beri. Penelitian yang dilakukan di Indonesia ternyata bisa juga mendapat hadiah nobel.
  • Setelah itu Eijkman menjadi lembaga penelitian berkembang pesat dan diresmikan sebagai lembaga.
  • Kedudukan LBM Eijkman berdasarkan Peraturan Menteri meski tidak berada langsung di bawah Kementerian, tetapi bertanggung jawab langsung ke menteri mengenai penelitian biomolekuler kedokteran.
  • SDM peneliti sampai April 2021, dibagi berdasarkan jenjang pendidikan S1, S2, S3. Komponen non PNS lebih banyak ketimbang PNS. Ini karena peneliti utama tidak bisa bekerja sendiri dan dibantu oleh tenaga-tenaga lainnya.
  • Dalam perkembangannya, sejak didirikan lembaga Eijkman melaksanakan berbagai kegiatan yang dikelompokan menjadi 3 yaitu kelompok kegiatan penelitian penyakit menular, genetika manusia, dan keanekaragaman genom.
  • Eijkman melakukan kegiatan riset di seluruh wilayah Nusantara. Eijkman bekerja sama dengan banyak sekali pihak. Dari tahun ke tahun terus bertambah. Bahkan kerja sama dengan dalam negeri mencapai 50 mitra dan kerja sama luar negeri 30 mitra.
  • Lembaga Eijkman sebetulnya sudah bekerja mendeteksi Covid-19 ini sudah sejak dari 2019, dan sekarang bekerja mendeteksi apa varian Covid-19 ini, apakah delta atau yang lainnya.

Prof. Herawati Sudoyo
  • Prof. Herawati mengajak merefleksi terkait apa itu kedokteran masa depan. Bahwa pencegahan lebih penting daripada pengobatan. Bagaimana kita mengembangkan kedokteran pencegahan. Itu akan lebih murah dan dari segi ekonomi lebih baik.
  • Kedokteran presisi dimana kita mencari obat pengganti yang tidak bisa digunakan oleh individu. Manusia Indonesia terdiri dari beberapa gelombang migrasi leluhur kita. Kita juga berbicara bagaimana penyakit dibawa oleh leluhur kita.
  • Ada satu lagi yang memberikan perhatian publik besar sekali yaitu mengenai bagaimana Eijkman memberikan sumbangsih untuk penegakan hukum melalui DNA forensik. Dimulai dengan ledakan di depan Kedutaan Australia. Itu pertama kali Indonesia memberikan sumbangsih dalam mencegah dan memerangi terorisme melalui identifikasi dengan DNA. Ini satu hal yang sangat penting karena waktu itu penelitian Eijkman merupakan hal yang sulit dilakukan.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan