Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Penjelasan Skenario Pengadaan Minyak Mentah untuk Diolah Kilang-Kilang Minyak - RDP Komisi 7 dengan Dirut PT Pertamina (Persero)

Ditulis Tanggal: 6 Oct 2020,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Dirut Pertamina

Pada 5 Oktober 2020, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut PT Pertamina (Persero) tentang penjelasan skenario pengadaan minyak mentah untuk diolah kilang-kilang minyak. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Eddy Soeparno dari Fraksi PAN dapil Jawa Barat 3 pada pukul 13:05 WIB. (Ilustrasi: ekonomi.bisnis.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut Pertamina
  • Jenis crude yang bisa diolah di kilang Pertamina adalah jenis crude yang terbatas, yaitu sulfur limit rendah yang ketersediaannya hanya 3,3% dari crude di muka bumi ini.
  • Pertamina mengoperasikan 6 kilang (Dumai, Plaju, CIlacap, Balikpapan, Balongan, Kasim) dengan total kapasitas terpasang sebesar 1 juta barel per hari, kilang-kilang tersebut didesain untuk proses crude dengan sulfur limit rendah (sweet crude).
  • Skenario pengadaan minyak mentah untuk diolah kilang-kilang minyak (refinary) Pertamina yang dikembangkan kapasitasnya (RDMP).
  • Roadmap Indonesia Mandiri Energi melalui mega proyek kilang minyak dan Petrokimia akan meningkatkan fleksibilitas pengolahan jenis sour crude.
  • Sebelum melakukan pengadaan crude oil untuk operasional pasca RDMP, Pertamina melakukan scaning terlebih dahulu untuk mendapatkan crude yang bisa menghasilkan nilai tambah.
  • Pertamina memasarkan produk yang tidak dapat terserap oleh market domestik, karena kondisi Covid-19 menyebabkan penurunan demand domestik signifikan ke market internasional.
  • Produk yang diekspor menyesuaikan kebutuhan market internasional serta memperhitungkan kemampuan produk Pertamina.
  • Selama pandemi, kilang Pertamina dioperasikan pada kapasitas minimum (turn down ratio) 75%, tetapi masih menghasilkan solar yang berlebih karena rendahnya demand solar masa Covid-19, sehingga perlu dicarikan solusi.
  • Penurunan volume penyaluran premium di tahun 2020 yang cukup signifikan disebabkan karena Covid-19 dengan adanya kebijakan PSBB dan kebijakan stay at home serta adanya peralihan konsumen ke BBM Ramah Lingkungan (JBU).
  • Upaya yang dilakukan Pertamina untuk Pertamax adalah cashback untuk pembelian Pertamax. Selain itu juga ada program Langit Biru dengan memberikan diskon untuk pembelian Pertalite. Program Langit Biru sudah dilaksanakan di Bali, dan sekarang sedang uji coba di Tangerang. Perlahan Pertamina akan masuk di seluruh Pulau Jawa dan Sumatera.
  • Wilayah yang Pertamina pilih untuk program Langit Biru adalah yang memiliki daya beli banyak tetapi masih menggunakan Premium. Program lainnya adalah program ramah lingkungan dan pembukaan 4550 outlet Pertashop.
  • Target SPBU reguler di akhir 2020 adalah 5.834, sementara outlet Pertamax saat ini sebanyak 5.303. Akhir 2020 semua SPBU tersebut akan menjual Pertamax.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan