Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pengawasan Blok Masela, Blok Mahakam dan BBM - Raker Komisi 7 dengan Menteri ESDM, Dirut Pertamina dan SKK Migas

Tanggal Rapat: 12 Apr 2016, Ditulis Tanggal: 17 Feb 2021,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: SKK Migas

Pada 12 April 2016, Komisi 7 DPR-RI melaksanakan Rapat Kerja dengan Menteri ESDM, Dirut Pertamina dan SKK Migas tentang pengawasan Blok Masela, Blok Mahakam dan BBM. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Kurtubi dari Fraksi Nasdem dapil NTB pada pukul 10:00 WIB. (Ilustrasi: Visi Muslim News)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri ESDM
  • Menteri ESDM tidak boleh berkomentar tentang pipa, sebab Mahakam sudah diserahkan ke Pertamina.
  • Terkait turun naik harga, Kementerian ESDM terus mencermati dan mengambil jalan tengah.
  • Kepada Impact dan Shell, tekanan selalu mengatakan bahwa ini sikap pemerintah pada waktunya.
  • Kementerian ESDM ingin mendorong agar gas dikonsumsi domestik, bahkan jika terjadi renegoisasi kontrak untuk domestik.
  • Kementerian ESDM akan bekerja sama dengan Pemda dan Unpati untuk training.
  • Harga BBM diputuskan dari rapat antar kementerian, tidak semata-mata diputuskan Menteri ESDM.
  • Kementerian ESDM bersama dengan Bappenas sedang membuat development plans untuk membangun kawasan setempat.
  • Kasus-kasus yang terjadi di Bontang tidak terjadi di Blok Masela.
  • Masyarakat sudah menunggu sebaiknya segera menyusun jadwal pembahasan RUU Migas dan Minerba.
  • Untuk roadmap, Kementerian ESDM ada 850 ribu.
  • Kementerian ESDM sedang fokus pada proses peralihan melalui oversight committe.
  • Kementerian ESDM menyarankan perlu mengkaji kembali terkait harga BBM. Kementerian ESDM ingin memodernisasi harga agar masyarakat tidak terkena dampaknya.
  • Secara direction, Kementerian ESDM ingin mendorong gas itu dikonsumsi domestik.
  • Kementerian ESDM baru bisa memutuskan tentang komersialisasi Masela ketika semua aspek sudah dikaji dan Kementerian ESDM sudah bicara dengan Inpex.

Dirut Pertamina
  • Kapasitas real kilang Pertamina sebanyak 850 ribu.
  • Di IRC 2.0, Pertamina akan lebih pro aktif pada bisnis ini secara internasional.
  • Di dalam joint venture, Pertamina mendapat sebesar 55%, mitra sebesar 45%. Pertamina menekan IRR sekitar 10-12%.
  • IRC saat ini dalam proses melakukan pelelangan dengan peserta yang lebih banyak.
  • Premium Alpha bisa Pertamina turunkan 2 dollar per barel.
  • Terkait permasalahan di Lombok, akan dibicarakan dengan Dirjen Migas.

SKK Migas
  • Setelah melakukan perhitungan cost selesai, baru bisa diputuskan final.
  • SKK Migas baru bisa memutuskan tentang komersialisasi Blok Masela ketika semua aspek sudah dikaji dan SKK Migas sudah bicara dengan INPEX.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan