Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Penjelasan terkait Kematian Ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 - Komisi 9 DPR RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Kesehatan RI

Tanggal Rapat: 14 May 2019, Ditulis Tanggal: 13 May 2020,
Komisi/AKD: Komisi 9 , Mitra Kerja: Menteri Kesehatan

Pada 14 Mei 2019, Komisi 9 DPR RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Kesehatan RI mengenai Penjelasan terkait Kematian Ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019. Raker ini dibuka dan dipimpin oleh Saleh Partaonan daulay dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan Sumatra Utara 2 pada pukul 13:44 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Kesehatan
  • Kami mengira banyak penyelesaian yang harus dipikirkan ke depannya dan harus diputuskan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang mana Direktur Utama (Dirut) BPJS ini harus hadir dan menyangkut petugas KPPS yang meninggal kalau memang Komisi 9 DPR RI ingin membahasnya. Kami setuju untuk menunda Rapat hari ini.
  • Kita membutuhkan kehadiran Dirut BPJS untuk mengambil keputusan-keputusan yang bersifat penting. Mengenai usulan pembahasan kematian petugas KPPS, jika komisi 9 DPR RI menghendaki pembahasannya, maka kami bersedia untuk turut membahas. Kami setuju untuk menunda rapat hari ini sampai Dirut BPJS dapat berkenan hadir.
  • Mengenai penyakit cacar monyet memang asalnya dari monyet, karena 10 dari penyakit infeksi 6 diantaranya berasal dari binatang, terkait cacar monyet ini memang ada di Afrika (Nigeria, Kongo, dan Pantai Gading) yang sekarang ditemukan di Singapura dan penularan penyakit ini bisa melalui kontak darah dan kulit. Penyakit cacat monyet ini tidak hanya ditularkan dari kera saja, tetapi dari hewan lain seperti tikus dan tupai.
  • Gejala penyakit ini sama seperti penyakit manusia lainnya, seperti cacar air sehingga pendeteksiannya memang relatif sulit. Kasus kematiannya hanya mencapai 10% dan banyak dialami oleh anak-anak. Kita bisa mencegah penyakit ini dengan menerapkan pola hidup yang sehat, seperti membiasakan cuci tangan, masih banyak penyakit virus yang belum memiliki vaksinasi termasuk cacar monyet ini.
  • Para petugas pemilu ini hanya dimintai surat kesehatan sebelum menjadi petugas KPPS. Jadi memang tidak ada pemeriksaan kesehatan khusus terhadap para petugas KPPS. Terkait meninggalnya petugas KPPS, kami sudah bertemu dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Menteri Dalam Negeri, BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Keuangan, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
  • Saat ini, kami sudah memperoleh data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai jumlah kematian petugas KPPS. Dari 25 provinsi, terdapat 485 petugas yang meninggal dan 10.597 petugas yang dilaporkan sakit. Kematian terbesar berada di Provinsi Jawa Barat mencapai 36% disusul oleh Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Timur.
  • Presentasi petugas yang meninggal di rumah sakit jumlahnya lebih kecil, yaitu hanya 39%, sementara petugas yang meninggal di luar rumah sakit sebesar 61%. Adapun penyebab kematian di luar rumah sakit lebih kecil adalah karena adanya penanganan dini terlebih dahulu. Indeks kesadaran kesehatan masyarakat Indonesia hanya berjumlah 16,8%. Sisanya belum memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi kesehatannya.
  • Kami melakukan analisis medic bersama Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FK UI) untuk meneliti penyebab kematian para petugas KPPS. Di Jakarta sendiri, dari 18 jumlah kematian, 10 diantaranya sudah dilakukan otopsi verbal, dan sisanya masih dalam tahap analisis medic. Hasil otopsi dan analisis menyatakan bahwa rata-rata penyebab kematian ini disebabkan oleh penyakit Kardiovaskular.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan