Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Rapat Asumsi Dasar, Pendapatan, Pembiayaan dan Defisit Negara APBN Tahun Anggaran 2017 — Badan Anggaran DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Tim Pemerintah

Tanggal Rapat: 12 Jul 2017, Ditulis Tanggal: 22 Nov 2020,
Komisi/AKD: Badan Anggaran , Mitra Kerja: Tim Pemerintah

Pada 12 Juli 2017, Badan Anggaran DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Tim Pemerintah mengenai Rapat Asumsi Dasar, Pendapatan, Pembiayaan dan Defisit Negara APBN Tahun Anggaran 2017. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Said Abdullah dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan Jawa Timur 11 pada pukul 14:16 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: dpr.go.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Tim Pemerintah
  • Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) non migas meningkat sebesar 146,8 miliar. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya dalam RAPBN tahun 2017 meningkat, pendapatan Bantuan Layanan Umum (BLU) dalam RAPBN tahun 2017 meningkat menjadi sebesar 38.541,4 miliar.
  • Mengenai dengan defisit dari Produk Domestik Bruto (PDB) maka utang melebar dan penerbitan utang diperkirakan sebesar 2,92 persen jadi rasio utang terhadap PDB tetap kita jaga sebesar 28 persen, investasi kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) naik dari 4 triliun menjadi sebesar 6 triliun. Kewajiban penjamin yang praktis tidak berubah.
  • Ada pelebaran pengeluaran biaya di dalam APBN, pembangunan untuk pajak non migas penerimaan hanya sekitar 12,9 persen. Tahun lalu penyerapan belanja negara sekitar 95 persen adalah penyerapan yang cukup normal. Besarnya surat berharga negara tidak langsung sebesar 467 triliun, pemerintah menerbitkan surat berharga negara dilakukannya secara bertahap.
  • Pasar domestik akan melihat kepada Indonesia, pemerintah akan mencari balancing yang pas sehingga penerbitan surat utang tersebut tidak memunculkan crowding out dalam negara. Total aset BUMN senilai 6200 triliun lebih, hutang 4000 triliun, modal sendiri 2200 triliun. Equity 2200 campuran antara akumulasi dari sejarah berdirinya ditambah dengan modal setor.
  • Atas dasar inilah kami memohon untuk ditambahi dan diberikan PNN karena mengingat KAI membutuhkan modal sebesar 9 triliun, dengan ini kami meminta untuk dapat diberikan dana sebesar 2 triliun. Infrastruktur nantinya akan dikerjakan oleh PT Adikarya.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan