Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Evaluasi Kinerja Tahun 2019 dan Rencana Kerja Tahun 2020 - Komisi 11 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Plt. Dirut Bank Mandiri

Tanggal Rapat: 26 Nov 2019, Ditulis Tanggal: 5 Mar 2020,
Komisi/AKD: Komisi 11 , Mitra Kerja: Direksi Bank Mandiri

Pada 26 November 2019, Komisi 11 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Plt. Dirut Bank Mandiri mengenai Evaluasi Kerja Tahun 2019 dan Rencana Kerja Tahun 2020. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Dito Ganinduto dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) dapil Jawa Tengah 8 pada pukul 10:08 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Plt. Dirut Bank Mandiri
  • Ringkasan kinerja per 30 September 2019, jika dilakukan perbandingan pada bulan September 2018 dan September 2019 maka kinerja Bank Mandiri yang tercermin adalah cukup baik.
  • Aset mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 102, 0 T atau 8,69 persen (September 2018 : Rp. 1.173,6 T dan September 2019 : Rp. 1.275,7 T)
  • Kredit – Ending mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 60,8 T atau 7,78 persen (September 2018 Rp. 781,1 dan September 2019 Rp.841,9 T)
  • Kredit – Average mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 83,4 T atau 11,53 persen (September 2018 Rp. 723,4 dan September 2019 Rp. 806,8 T)
  • Dana Pihak Ketiga – Ending mngalami pertumbuhan sebesar Rp. 60,0 T atau 7,22 persen (September 2018 Rp. 831,2 T dan September 2019 Rp. 891,2 T)
  • Dana Pihak ketiga – Average mengalami pertumbuhan sebesar Rp.48,0 T atau 6,13 persen (September 2018 Rp. 784, 0 T dan September 2019 Rp. 832,0 T)
  • Net Interest Margin mengalami pertumbuhan sebesar – 0,08 persen (September 2018 5,66 persen dan September 2019 5,58 persen)
  • NPL Gross mengalami pertumbuhan sebesar – 0,48 persen (September 2018 : 3,01 persen dan September 2019  : 2,53 persen)
  • CAR (Bank Only) mengalami pertumbuhan sebesar 1,12 persen (September 2018 : 21,38 persen dan September 2019 : 22,50 persen)
  • Pre-Provision Operating Profit (PPOP) mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 2,2 T atau 6,39 persen (September 2018 Rp.34,6 T dan September 2019 Rp. 36,8 T)
  • Core PPOP mengalami pertumbuhan sebesar Rp.3,0 T atau 8,73 persen (September 2018 Rp.33,8 T dan September 2019 Rp.36,8 T)
  • Laba setelah Pajak mengalami pertumbuhan sebesar Rp.2,2 T atau 11,93 persen (September 2018 Rp. 18,1 T dan September 2019 Rp. 20,3 T)
  • Pertumbuhan kredit berasal dari Micro, SME, Consumer , Commercial, Corporate dan Perusahaan Anak. Pertumbuhan pada September 2018 hingga September 2019 pertumbuhan kredit didorong oleh segmen Corporate (Average balance  16,6 persen Ending balance 7,6 persen), Micro (Average balance 22,5 persen dan Ending balance 19,4 persen) dan Perusahaan anak(Average balance 21,0 persen dan Ending balance 18,0 persen).
  • Kontribusi nyata Bank Mandiri untuk Negeri yaitu Kontibusi pada pembangunan nasional; Unggul di berbagai bidang; Pelapor dan independen dalam inovasi; Aktif berperan dalam sinergi BUMN; Mendukung program pemerintah.
  • Bank Mandiri juga telah mendukung infrastruktur maupun Kredit Usaha Rakyat, berdasarkan Bade Data September 2019, Total Bade Kredit Infrastruktur Rp. 198,5 Tdari limit Rp. 312,1 T, pertumbuhan sebesar 16,9 persen; Baki Debet KUR tumbuh 34,8 persen mencapai Rp.28,6 T.
  • Bank Mandiri memiliki aset terbesar kedua setelah Bank BRI.
  • Di era teknologi Bank Mandiri sebagai Bank BUMN akan berupaya tetap hadir dengan penguatan jaringan kantor sebanyak 4.415, menyediakan 18.291 ATM, memiliki jaringan EDC sebanyak 265.877, dan Loker agen Branchless Banking sebanyak 77.531 untuk LKD.
  • Total nasabah Bank Mandiri adalah 83,7 juta nasabah dan user .
  • Melayani 5.953 transaksi per menitnya.
  • Prestasi membanggakan bagi Bank Mandiri dan Indonesia  yaitu Bank Mandiri memperoleh peringkat ke – 11 sebagai perusahaan terbaik versi Forbes Tahun 2018; Bank Mandiri ikut mengembangkan inovasi layanan dan didukung pembangunan secara nasional. Sehingga Bank Mandiri juga menjadi pelopor transaksi elektronik seperti penggunaan e-toll dan e-money; Bank Mandiri menerbitkan obligasi rupiah pertama di luar negeri pada tahun 2017 (Komodo Bonds); Bank Mandiri meraih Award 2018 sebaga bank terbaik pendukung pengendalian moneter rupiah dan valas; Bank Mandiri juga aktif dalam pelaksanaan sinergi BUMN, seperti : Menjadi national champion dalam sistem pembayaran digital. Sehingga memunculkan dompat dan uang elektronik nasional, Mengelola infrastruktur keuangan (ATM & EDC) Himbara. Adanya perusahaan switching nasional, Bank Mandiri menjadi ketua implementor GPN (Gerbang Pembayaran Nasional).
  • Dengan ini Bank Mandiri berkomitmen mendukung program pemerintah melalui pemberdayaan potensi daerah dan bantuan sosial.
  • Bank Mandiri berkontribusi lansung terhadap pendapatan negara yang sudah mencapai Rp. 188,0 Triliun melaluipembayaran pajak dan dividen.
  • Untuk menjaga kualitas aset, Bank Mandiri akan menjaga kredit tetap pada skor 10-11 persen.
  • Strategi Bank Mandiri Tahun 2020, yaitu : Menyalurkan kredit pada core segmen dan mendorong kredit segmen retail; Memfokuskan pada perolehan dana murah untuk menjaga cost of fund agar lebih terkendali; Mengendalikan efisiensi sehingga mampu berkompetisi dengan baik; Menjaga produktivitas dengan pengembangan kapabilitas dan kapasitas pegawai.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan