Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Blocksheet Keterjaminan Keberangkatan Jamaah Haji pada Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) — Komisi 8 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI

Tanggal Rapat: 16 Feb 2017, Ditulis Tanggal: 6 Jan 2021,
Komisi/AKD: Komisi 8 , Mitra Kerja: Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag

Pada 16 Februari 2017, Komisi 8 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI mengenai Blocksheet Keterjaminan Keberangkatan Jamaah Haji pada Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Muhammad Ali Taher dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan Banten 3 pada pukul 11.00 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: kompas.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag
  • Kami mengusulkan penyediaan alat pendingin udara yang menggunakan kipas angin yang ada butiran airnya namun itu tidak optimal.
  • Kami mengusulkan penyediaan alas dan pelindung bagi jamaah di Musdalifah karena luasnya 10 kali lapangan sepak bola.
  • Kami mengusulkan pelayanan darurat melalui terowongan karena sering terjadi jamaah mengalami darurat dalam terowongan.
  • Kami mengusahakan diperbolehkan membawa kursi roda bagi jamaah yang membutuhkan.
  • Terkait peningkatan layanan informasi haji dan Umrah, program haji pintar sudah diluncurkan dan bisa download di Play Store.
  • Rute perjalanan kaki menuju tempat yang diinginkan, jadwal keberangkatan, menu makanan dan kumpulan doa-doa bisa didapatkan dari aplikasi haji pintar.
  • Siskohat memuat data daftar tunggu sekitar tiga juta, kami melakukan recovery data agar tidak terjadi kerusakan.
  • Mudah-mudahan kita bisa tingkatkan layanan pada jamaah yang sudah bagus akan dipertahankan dan ditingkatkan.
  • Komponen direct cost terdiri dari penerbangan yakni berisi tiket lalu pemondokan Mekah, pemondokan madinah dan living allowence yang berasal dari jemaat.
  • Uang living allowence merupakan uang yang ditarik dari jemaat untuk mengurangi apa yang disetor mereka supaya ringan.
  • Madinah di-back up mereka makan dua kali dan sarapan dibekali makanan berat, oleh karena itu jemaat cukup setor 1000 real dari 1500 agar lebih ringan.
  • Kita terapkan kurs 13.332 USD, aftur 55 sen per liter, keduanya mempengaruhi harga tiket pesawat pada tahun 2016 lalu.
  • Sekarang kita usulkan 26 juta untuk jemaat karena ada perbedaan kurs, sekarang kursnya diambil jalan tengah antara APBN dan kurs tahun lalu.
  • Pemondokan di Mekah naik harganya karena di Saudi terjadi inflasi dan adanya kenaikan komoditi vital karena semua negara dikembalikan pada kuota normal.
  • Pemondokan di Madinah masih sama dengan tahun lalu, jemaat dibayar dari dana optimal dan living cost diusulkan 1000 real dengan total komponen biaya haji untuk jamaah Rp35,7 juta.
  • Komponen indirect cost terdiri dari layanan haji sekitar 4 triliun dan pelayanan haji dalam negeri Rp270 miliar untuk operasional haji di Arab Saudi pada tahun 2017 sebesar Rp258 miliar.
  • Usulan direct dan indirect cost terdapat dalam makalah yang kami sajikan, siklus dari persiapan haji berjalan dengan secara seiring dan tidak bisa segmentatif.
  • Rekomendasi Komisi 8 DPR meminta persetujuan bila ada perubahan usulan, plafon untuk konsumsi 12 real, konsumsi Armina 340 real dan plafon bus shalawat 130 real per pack.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan