Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Isu-Isu Aktual – Komisi 6 DPR RI Rapat Kerja dengan Wakil Menteri BUMN I dan Rapat Dengar Pendapat bersama Direksi PT. PLN Persero, PT. Pertamina Persero, dan PT. PGN Tbk.

Tanggal Rapat: 3 Feb 2020, Ditulis Tanggal: 8 Apr 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Direksi PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk

Pada 3 Februari 2020, Komisi 6 DPR RI mengadakan Rapat Kerja dengan Wakil Menteri BUMN dan Rapat Dengar Pendapat bersama PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), dan PT. PGN Tbk. Rapat ini dibuka dan dipimpin oleh Aria Bima dari fraksi PDI-Perjuangan dapil Jawa Tengah 5 pada pukul 10:34 WIB.

Rapat ini diadakan dengan maksud mengetahui ketersediaan energi, Energi Baru Terbarukan (EBT), strategi di bidang energi dalam misi nasional dan menjawab tantangan isu energi nasional sehingga ketahanan energi Indonesia pada masa mendatang akan memadai.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN I
  • Ada dua hal yang sedang dibangun untuk strategi jangka panjang yaitu (1) energi security yaitu ketersediaan, kejangkauan dan kesinambungan energi serta (2) transisi sistem energi.

Direksi PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero
  • Bergabung dengan BUMN untuk melakukan tugas yaitu menerangi negeri ini dan bersatu padu untuk membawa PLN lebih baik.
  • Overview PLN selama 2019 yakni :
    • Kapasitas pembangkit : 62.833 MW
    • Jumlah pelanggan PLN : 75,70 juta
    • Daya tersambung pelanggan : 138.077 MVA
    • Panjang transmisi : 58.959 Kms
    • Gardu Induk : 144.408 MVA
    • Bauran Energi Baru Terbarukan : 12%

Direksi PT. Pertamina Persero
  • Highlight kinerja Pertamina
    • Produksi migas secara total mengalami peningkatan sebesar 14% dalam tiga tahun terakhir.
    • Untuk produksi geothermal, Pertamina berkomitmen mendukung energi terbarukan dengan meningkatkan kapasitas dan produksi geothermal.
    • Sementara penjualan produk fuel dan non-fuel (juta KL), dengan strategi pemasaran dan loyalty program penjualan produk terus mengalami peningkatan sekaligus melakukan upaya efisiensi beban subsidi dnegan product sifting BBM bersubsidi ke BBM non-subsidi.
    • Produksi kilang, total intake dan output kilang hampir mencapai 1 juta barel per hari untuk mendukung kebutuhan nasional. Dengan capaian total yield output yang optimal, kilang Pertamina telah mendukung penurunan volume impor crude dan produk seperti solar dan avtur.
    • Upaya penurunan impor (juta barel) melalui Pertamina mendukung program Pemerintah dalam rangka menurunkan angka impor produk dengan melakukan optimalisasi penggunaan crude domestik dan produksi kilang.
  • Pertamina memiliki visi sebagai world class energy company. Saat ini, kinerja keuangan perusahaan terus meningkat dimana revenue dalam tiga
    tahun terakhir tumbuh sebesar 7% sejalan dengan target 2025 Pertamina menjadi top 100 Global Fortune.
  • Semua kilang yang ada di Indonesia adalah milik Pertamina yang intake dan output hampir mencapai 1 juta barrel/hari untuk mendukung kebutuhan nasional. Dengan capaian total yield output yang optimal, maka kilang Pertamina telah mendukung pengurangan volume impor crude dan produk seperti solar dan avtur.
  • Di Bontang, Kalimantan Timur akan ada pembangunan kilang dengan kapasitas produksi 300 ribu barel/hari dan terintegrasi dengan Petrokimia.

Direksi PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk
  • Saat ini, status PT. PGN Tbk adalah subholding Pertamina. Semua bisnis gas di Pertamina akan dikerjakan oleh PGN dan menunggu pengalihan bisnis Liquefield Natural Gas (LNG) dari Pertamina ke PGN.
  • PT. PGN Tbk saat ini melayani :
    • 17 capaian provinsi
    • 96% penguasaan infrastruktur
    • 89% market share niaga gas
  • Dalam lima tahun terakhir, keuangan PT. PGN Tbk masih positif namun mengalami penurunan pada 2019 disebabkan oleh ;
    • Kenaikan HPP dari hulu sebesar 3% per tahun.
    • Pemakaian gas oleh industri masih rendah.
    • Pemberian harga khusus kepala PLN untuk mendukung penurunan biaya pokok produksi PLN.
    • PT. PGN Tbk tidak melakukan penyesuaian harga jual gas bumi.
  • Rencana strategis sub holding gas adalah PT. PGN Tbk menjalankan peran baru sebagai sub holding gas yang mengelola bisnis gas terintergrasi meliputi gas pipa CNG dan LNG. Untuk mencapai bauran energi, PT. PGN Tbk telah menetapkan target strategis 2019 s.d 2024 sebagai berikut :
    • Penguatan dan perluasan bisnis hilir gas (gas pipa, CNG, LNG) domestik.
    • Restrukturisasi bisnis dan portfolio.
    • Sinergi bisnis (holding group BUMN, global player, swasta).
    • Ekspansi bisnis internasional.
  • Upaya PT. PGN Tbk untuk mendukung penurunan harga gas industri tertentu sesua Perpres 40/2016 sebagai berikut:
    • Melakukan efisiensi internal untuk menurunkan biaya transmisi dan distribusi gas melalui penghematan Capex dan Opex.
    • Mengusulkan penurunan harga gas hulu kepada Pemerintah dan pemberian DMO gas sesuai kebutuhan volume penyaluran gas dan harga khusus.
    • Mengusulkan untuk penghapusan PPN yang menjadi beban perusahaan karena tidak bisa dikreditkan kepada Pemerintah.
    • Mengusulkan untuk penghapusan iuran kegiatan usaha gas bumi dimana akan dioptimalkan untuk membangun infrastruktur gas.
    • Melakukan konsultasi dengan Kementerian ESDM dan BUMN untuk pelaksanaan Perpres 40/2016 tersebut.
  • Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) saat ini sebanyak 500 ribu sambungan. Pada 2020, akan ada jargas APBN 266 ribu dan jargas komersial 50 ribu. Target pembangunan di 2025 ada 4,7 juta sambungan rumah tangga sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
  • Dukungan yang diharapkan adalah:
    • Pemberian penugasan dan DMO gas untuk alokasi jangka panjang dengan volume sesuai kebutuhan penyaluran gas dan harga khusus.
    • Penugasan kepada PGN untuk pembangunan jaringan pipa gas secara Nasional untuk mendukung konektivitas jaringan gas bumi nasional.
    • Dukungan menjaga kinerja keuangan melalui margin usaha yang baik sehingga PGN mampu secara mandiri melakukan investasi di bidang hilir serta memberikan kontribusi yang meningkat (deviden, pajak, serta program CSR) yang baik kepada Negara dan masyarakat.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan