Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Fit and Proper Test Calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia — Komisi 11 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia a.n. Lana

Tanggal Rapat: 20 Feb 2017, Ditulis Tanggal: 6 Jan 2021,
Komisi/AKD: Komisi 11 , Mitra Kerja: Lana, Calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia

Pada 20 Februari 2017, Komisi 11 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia a.n. Lana mengenai Fit and Proper Test Calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia. Rapat ini dibuka dan dipimpin oleh M Prakosa dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dapil Jawa Tengah 9 pada pukul 14:25 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi : bsbi.go.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Lana, Calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia
  • Badan Supervisi Bank Indonesia yang efektif akan mendukung pengawasan Komisi 11 DPR-RI dan Bank Indonesia yang sehat.
  • Dalam konteks visi, Badan Supervisi Bank Indonesia akan mendukung efektivitas kinerja Komiai 11 DPR-RI dan Bank Indonesia.
  • Ada potensi bank sentral bisa bangkrut. Tahun 1970-an,Bank Indonesia pernah mengalami kesulitan keuangan karena alokasi keuangan yang salah.
  • Jika Lana terpilih, perlu ada kriteria bank sehat tidak hanya diukur dari kecukupan modal.
  • Kedepannya perlu dapat suatu kriteria bank sentral yang sehat itu seperti apa dalam kesehatan neraca dan laporan keuangannya.
  • Neraca Bank Indonesia bisa terpakai untuk membaca kondisi kebijakan yang diambil Bank Indonesia.
  • Untuk membuat terwujudnya visi, Badan Supervisi Bank Indonesia bekerja secara efisien dan membuat Badan Supervisi Bank Indonesia menjadi kredibel.
  • Badan Supervisi Bank Indonesia dapat melakukan tindakan antisipatif jika terajid masalah.
  • Badan Supervisi Bank Indonesia perlu menetapkan analisa makro dan mikro terkait pos-pos yang ada di Bank Indonesia.
  • Potensi investasi dikaitkan dengan kondisi makro dan mikro ekonomi, perlu dibuat indikator.
  • Pada perkembangan angka, Lana sepakati benchmark, bila ada suatu pergerakan diluar rata-rata, maka bisa dibaca dengan baik.
  • Untuk mencapai misi kedua, perlu menetapkan benchmark agar mengetahui indikatornya aman atau tidak.
  • Terkait visi Badan Supervisi Bank Indonesia yang efektif, perlu membuat daftar resiko pasar yang berdampak pada operasional Bank Indonesia.
  • Dalam konteks korporasi, laporan keuangan bisa bangkrut bila kena resiko pasar.
  • Lana melakukan pembagian tugas oleh Badan Supervisi Bank Indonesia yang bisa dilakukan.
  • Badan Supervisi Bank Indonesia yang efektif secara efisien adalah membagi tugas dan timetable yang konsisten.
  • Komunikasi dengan Komisi 11 DPR-RI untuk memastikan kondisi tidak keluar dari ekspektasi.
  • Pada dasarnya Badan Supervisi Bank Indonesia adalah lembaga di dalam DPR-RI, sehingga DPR-RI bisa bekerja lebih efektif dalam melakukan pengawasan Bank Indonesia.
  • Lana bekerja di bidang keuangan dari 1996 dan pernah menganalisa potensi makro ekonomi kedepannya.
  • Lana juga pernah menjadi kepala riset dan mengukur resiko yang dihadapi suatu emiten.
  • Pengetahuan Lana adalah untuk memastikan bahwa laporan Bank Indonesia tidak mengandung resiko yang dapat bebani keuangan negara.
  • Dengan pengalaman yang ada, Lana bisa menggunakan agar Bank Indonesia bisa diketahui resiko yang akan dihadapi.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan