Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Evaluasi Kinerja Tahun 2015 dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2016 — Komisi 8 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Eselon 1 Kementerian Sosial RI

Tanggal Rapat: 6 Jul 2015, Ditulis Tanggal: 29 Sep 2021,
Komisi/AKD: Komisi 8 , Mitra Kerja: Eselon 1 Kementerian Sosial

Pada 6 Juli 2015, Komisi 8 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Eselon 1 Kementerian Sosial RI mengenai Evaluasi Kinerja Tahun 2015 dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2016. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Ledia Hanifa dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) daerah pemilihan Jawa Barat 1 pada pukul 13.53 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: tirto.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Eselon 1 Kementerian Sosial
  • Tugas, fungsi dan struktur seperti tercantum pada Peraturan Menteri Sosial (Permensos) nomor 86 tahun 2010.
  • Realisasi anggaran sejumlah Rp1,731,679,110,000.
  • Kantor pusat menerima Rp731 miliar yang sudah terealisasi Rp138 miliar dan kantor daerah (UPT) Rp761 miliar yang terealisasi Rp170 miliar atau 11,22%.
  • Dana kepada provinsi total Rp232 miliar dan terealisasi Rp7M atau 3,11%.
  • Realisasi Jenis Belanja dan belanja Modal Rp417 miliar yang terealisasi Rp41 miliar dan belanja barang Rp585 miliar yang terealisasi Rp100 miliar.
  • Belanja bantuan sosial (bansos) terealisasikan Rp91 miliar dan belanja pegawai Rp211 miliar yang terealosasikan 38%.
  • Realisasi anggaran pusat meliputi lansia anggaran Rp90 miliar yang terealisasi Rp32 miliar dan anak anggaran Rp142 miliar yang terealisasi Rp20 miliar.
  • Tunasosial anggaran Rp60 miliar yang terealisasi Rp4 miliar dan orang dengan kecacatan anggaran Rp141 miliar yang terealisasi Rp30 miliar.
  • Korban Narkotika anggaran Rp196 miliar yang terealisasi Rp28 miliar dan dukungan manajemen Rp68 miliar yang terealisasi Rp21 miliar.
  • Realisasi belum begitu besar karena pelaksanaan yang baru efektif sejak bulan April 2015.
  • Penyerahan bansos umumnya terealisasi setelah proses pelayanan dilaksanakan dan penyerahan dana bantuan yang sering tidak dilengkapi data.
  • Kantor pusat pada tahun 2015 menerima Rp410 miliar dan pada tahun 2016 meningkat jadi Rp622 miliar.
  • Sandingan anggaran tahun 2015 dan 2016 perjenis belanjanya ada perubahan anggran sebesar 30,99% ini terjadi karena untuk belanja pegawai untuk belanja barang operasional maupun non operasional.
  • Ini mengalami kenaikan karena gabungn APBN dan APBNP karena mengalami kenaikan target.
  • Untuk disabilitas kenaikan dari 49.000 menjadi 50.000, tunasosial kenaikan menjadi 6410 orang dan kesejahteraan anak 147.000 menjadi184.000.
  • Untuk lanjut usia dari 48.000 menjadi 54.000 orang, ini adalah target dari tahun 2015 ke 2016.
  • Program kegiatan rehabilitasi untuk penyalahgunaan narkotika ada anggaran Rp176 miliar dipecah menjadi beberapa bagian seperti rehabilitasi di dalam panti, di luar panti, SDM bimbingan teknis, lembaga rehabilitasi dan perlindungan korban total 71 lembaga.
  • Program disabilitas anggaran Rp367 miliar yang dibagi dalam beberapa bagian seperti rehabilitasi dalam panti, di luar panti, orang dengan cacat berat, penyandang disabilitas, SDM bimbingan teknis, dan 30 lembaga.
  • Program untuk tunasosial Rp79 miliar yang dibagi untuk rehabilitasi dalam panti, diluar panti, SDM bimbingan teknis dan 44 lembaga.
  • Program untuk anak anggaran Rp336 miliar yang dibagi untuk rehabilitasi di panti, di luar panti bimbingan masyarakat dan keluarga, SDM bimbingan teknis dan 70 lembaga.
  • Program untuk lansia anggaran Rp176 miliar dibagi untuk rehabilitasi dipanti, diluar panti, lansia terlantar, SDM, dan 96 lembaga.
  • Usulan penambahan anggaran untuk tahun 2016 pada triateral meeting Rp186,2 miliar.
  • Usulan penambahan diluar trilateral meeting sebanyak Rp948 miliar di mana untuk asistensi sosial orang dengan kecacatan berat, honor pendamping pengurusan dan pembuatan akta kelahiran anak.
  • Besaran anggaran tidak sinkron karena kami kurang auditor dan baru ada 50 orang auditor.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan